Selasa, 08 September 2015

Ini Akibat Mengkomsumsi Obat Jangka Panjang



 .
Sebagian obat bisa yang dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan lebih banyak kerugian dibanding manfaat positifnya. Pada beberapa kasus, terkadang hanya dengan mengubah kebiasaan sudah cukup mengobati gejala penyakit yang kita obati. 

"Selalu ada risiko saat kita minum obat. Termasuk obat yang dibeli bebas atau obat resep. Jika Anda memiliki kondisi yang butuh pengobatan jangka panjang, biasanya manfaatnya melebihi risikonya," kata Jack Chou, dokter keluarga dari California, AS. 

Kebanyakan obat jangka pendek dibuat untuk mengobati masalah yang sifatnya sementara dan ringan. Namun jika kita mengonsumsi obat seperti ini terus-terusan, efek sampingnya perlu diwaspadai. 

Jenis obat jangka pendek yang harus diwaspadai jika dikonsumsi lama antara lain: 

NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) 
Ini adalah obat antiradang nonsteroid yang memiliki efek sebagai pereda nyeri. Badan pengawas obat sejak lama mewajibkan efek samping obat ini ditulis dalam kemasan, misalnya serangan jantung dan stroke. 

Efek samping tersebut lebih besar pada orang yang punya riwayat penyakit jantung dan dipakai dalam dosis besar. Sebaiknya obat antinyeri dipakai dalam jumlah rendah dan durasi sebentar. 

Antikolinergik 
Ini adalah obat yang memengaruhi fungsi persarafan. Zat antikolinergik ini juga ditemukan dalam obat batuk, obat tidur, dan obat untuk mengontrol kandung kemih. Penelitian menyebutkan, mengonsumsi obat jenis ini selama 3 tahun atau lebih bisa meningkatkan risiko demensia sampai 50 persen, terutama pada orang berusia di atas 60 tahun.

Semoga Bermanfaat

Sumber : faraku.com

Faraku.com adalah Jejaring sosial Lokal dengan kualitas Global. Faraku membantu anda terhubung dengan siapapun dan kapanpun. Faraku juga bisa membantu anda mengembangkan bisnis Anda.

Yuk daftar dan gabung di faraku.com agar jejaring sosial Indonesia faraku.com bisa lebih berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar